Nulis Tanpa Batas

Nulis Tanpa Batas

Hai, Tampan~

Kamis, 20 Februari 2014



Hai tampan, bagaimana kabarmu hari ini? Ahh… belum apa-apa aku sudah rindu. Padahal kita baru saja bertukar sapa, meski jarak melambai-lambai tertawa.

Tampan, aku sering membayangkan kau ada di dekatku. Merayu dan membelaiku seperti terakhir kali kita bertemu. Kata sayang tak lepas dari bibirmu. Dan kau akan langsung mencumbu bila kuukir senyumku. “Jangan tertawa,” katamu waktu itu. “Kalau tidak, kau akan terus kuganggu.” Tapi bagaimana aku harus menahan kebiasaanku itu bila kau terus saja melucu? Atau, kau memang sengaja melakukannya?

Sejujurnya, aku jatuh cinta pada tatapanmu. Menyentuh  hingga ke relung hati. Yang kau sebut sebagai kebiasaanpun terlihat istimewa di mataku. Perhatianmu sederhana, namun membuatku terpana. “Sayangi aku dengan sederhana, dan kau akan tetap jadi yang teristimewa”.

Beberapa hari ini tidak seperti biasanya, tampan. Kau tak sesantai dirimu yang dulu. Berkali-kali kau rangkai kata cinta. Berulang-ulang kau bisikkan rindu.

Aku menyayangimu, tampan. Sungguh! Aku benar-benar menyayangimu. Mengenalmu adalah kebahagiaan kecil yang dititipkan-Nya padaku.

Teruntuk Lelakiku

0 komentar:

Posting Komentar